Jumat, 10 Maret 2017

Maksud Koneksi Tanpa Kabel serta Aplikasi Penggunaannya

Mungkin anda memiliki Microphone wireless di rumah anda. Coba lihat apa-apa saja yang terdapat di sana. Koneksi nirkabel adalah sistim pengiriman data sinyal audio melalui media udara yang menggunakan frekuensi tertentu yang dipancarkan oleh device berupa transmitter dan kemudian sinyal ini diteruskan ke bagian penerima (Receiver) yang kemudian data audio tersebut diterjemahkan menjadi Analogic sehingga bisa diterima indera pendengaran kita. Pada umumnya Transmitter (TX) dan Receiver (RX) wireless ini terdapat Frequensi menggunakan Range Frequensi Radio mulai dari HF, VHF, hingga UHF. Tak hanya itu penyampaian sinyal ini bisa dikirim melalui sinar Infra Red (hanya untuk remote). Radius pengiriman tergantung pada kekuatan RF Amplifier yang terdapat pada komponen transmitter. Pada transmitter supaya ringan dan bisa dibawa kemana-mana maka menggunakan batere yang disesuaikan dengan power listrik yang dibutuhkan. Biasanya bagian receiver yang menggunakan adaptor listrik (power suplai), dan berada pada area pencampur audio hingga ke posisi speaker. Ada beberapa aplikasi pengiriman sinyal suara yang dapat disalurkan pada perangkat nirkabel ini;

1. Aplikasi Mouth Voice

Maksudnya adalah: transmitter mengirimkan secara langsung getaran suara saat anda berbicara pada Microphone. Sinyal getaran suara dari mulut anda diterima oleh peralatan berupa coil audio (spul) dan kemudian diproses menjadi getaran frekuensi radio. Sinyal ini kemudian diterima oleh RX (receiver) yang kemudian diperkuat oleh Op Amp di dalamnya sampai batas tertentu (biasanya diseting pada posisi 0 dB/ atau penguatan satu). Supaya sinyal yang diterima tadi bisa didengar oleh pendengaran kita, maka pada RX perlu diperkuat lagi oleh Amplifier suara hingga ke speaker. Aplikasi ini sering kita jumpai pada Microphone wireless yang anda gunakan untuk bernyanyi pada sound system rumah anda.

2. Aplikasi dari peralatan sumber bunyi (musik)

Peralatan ini dibagi menjadi 2 kategori penguatan output, yaitu;
  • Output Aktif (terdapat Operational Amplifier)
    Yang saya maksud dengan aktif output adalah peralatan ini dapat langsung didengarkan dan dihubungkan ke speker sistim anda tanpa melalui tahap penguat pra audio. Peralatan ini terdapat di Player VCD, Laptop, Komputer, Keyboard Piano, Ponsel dan lain-lain.
  • Output Pasif / Non Penguatan
    Alat ini hanya sebagai penerima sumber getaran bunyi dari peralatan musik, misalnya pada gitar listrik, tentu anda melihat ada coil di dalamnya. Perlu Pra Amplifier agar bisa dilanjutkan ke Speker anda.

3. Aplikasi Remoting Control (tambahan)

(Mohon maaf Aplikasi nirkabel pada nomor #3 ini tidak saya bahas secara detail pada postingan ini).
Peralatan di atas pada prinsipnya adalah bisa dikirim melalui saluran sinyal suara (kecuali nomor 3) tanpa kabel, asalkan pada peralatan transmitter mendukung untuk fasilitas ini, terutama kondisi input sinyal device pada transmitter (konektor/ jack input). Anda mungkin sudah pernah melihat para player gitar melodi yang bisa berlari dan memutar di area panggung tanpa tergangu oleh kabel, tentu kondisi ini tak bisa ia laksanakan kalau kabel penghubung gitarnya hanya diberi jarak 2 meter saja. Bisa jadi kakinya akan terlilit kabel yang dibawanya.

Ada pengalaman saya saat menangani sebuah acara kantor di kota saya, ternyata acara tersebut harus terkoneksi atau bisa didengarkan di lapangan. Kalau menggunakan kabel tentu harus menggunakan jangkauan yang panjang (jauh) dari posisi perangkat soundsystems milik kami (di rumah pimpinan kami) ke perangkat pendukung acara yang ada di lapangan. Saat ini juga lalu lintas di jalan sangat ramai, ini berakibat kabel akan terlindas kendaraan yang lalu lalang. Saya berpikir sejenak bagaimana untuk mengkoneksikan audio kami ke lapangan. Saat itu ada microphone wireless yang tak digunakan. Kebetulan saat itu saya membawa tool kit saya berupa solder dan obeng. Saya buka spul mik yang berisis coil suara dan saya siapkan kabel untuk dihubungkan ke posisi input pada transmitter microphone tadi. Untuk menghubungkan kabel ini perlu pengetahuan khusus karena kita musti mengetahui dimana posisi jalur Input (+) [HOT], jalur Input (-) [COLD] dan grounding pada PCB transmitter. Setelah saya menyambung kabel tadi maka saya hubungkan pada Send AUX Output mixer saya ke perangkat mixer audio yang ada di lapangan. Output aux send ini melalui kabel koneksi yang saya rakit tadi kemudian diteruskan ke input Channel Mixer di lapangan, alhasil suara yang terdapat di perangkat audio kami bisa didengar juga disana namun saat itu saya harus meninggikan posisi RX dan TX saya supaya tanpa gangguan.

Apa yang bisa dipetik dari bacaan di atas
Sebenarnya sistim penyampaian bunyi ini sudah lama diterapkan pada stasiun-stasiun radio. Mereka menggunakan prinsip ini dalam menyampaikan suara dan musik ke penerima (pendengar). Cuma bedanya adalah radius peralatan meraka sangat jauh, dan memiliki frekuensi (kanal) yang sudah ditetapkan, anda harus berada pada posisi frekuensi kanal tersebut. Ini adalah salah satu cara menyampaikan atau menghubungkan sumber bunyi ke para pendengar. Oh ya, perlu juga saya jelaskan bahwa aplikasi nirkabel ini juga dimanfaatkan untuk control jarak jauh, misalkan pada mainan anak-anak.

Secara khusus wireless mikrophone dapat diterapkan pada perangkat audio anda. Sebelum anda ingin membeli perangkat ini maka anda perlu melihat katalog-katalog yang ada di internet tentang peralatan wireless yang anda butuhkan. Biasanya di sana terdapat petunjuk dan kegunaan peralatan yang anda inginkan. Mudah-mudahan bermanfaat.

tata suara pengaturan microphone

Tata Suara - Cara pengaturan dan penggunaan audio Mic Untuk wireless microphone

Microphone Condenser
  1.    Pasang transmitter dan recever
  2.    Cek frekwensi di transmitter di recever untuk jarak mic wireless yang akan di gunakan
  3.     Atur antara frekwensi diatas 500 ribu yang biasanya untuk jarak pendek, apabila frekwensi    dibawah 500 ribu biasanya untuk jarak jauh.
  4.     Lalu cek suara dengan monitor/head phone (Jika bar itu sampai merah pada lcd camera dalam pengecekan, berarti suara itu pecah, maka turunkan volume / sesuaikan dengan kebutuhan)
  5.     Jika segalanya sudah di persiapkan, maka dari pada itu wireless microphone siap di gunakan untuk shooting ( khususnya wawancara dinamis/berpindah - pindah )
   Tapi yang telah kita gunakan dalam wawancara adalah microphone cabel audio karena kita berwawancara diam di tempat/tidak dinamis (berpindah - pindah), dan cara penggunaannya adalah sbb :

1. Masukan kabel audio ke input camera .
2. Lalu cek suara dengan monitor/head phone .
3. Jika bar itu sampai merah pada lcd camera dalam pengecekan, berarti suara itu pecah, maka turunkan volume / sesuaikan dengan kebutuhan

cara mengubah frekuensi mic

Bagaimana Cara Merubah Frekuensi Microphone Wireless


Ada pertanyaan yang masuk ke email saya tentang bagaimana cara ubah frekuensi channel pada Mic Wireless. Terkadang kita menggunakan Mic Wireless yang frekuensinya berdekatan dengan frekuensi Mic yang lain. Pernah saya dapati pada dua acara berdekatan terdapat kesamaan frekuensi Mic yang kami miliki dengan Mic yang dimiliki oleh rental sound yang lain. Saat itu suara mereka masuk ke sound system kami. inilah yang dinamakan bentrok frekuensi atau dubling. Mic yang kami pakai pada sound system kami adalah merek Shure dengan dua Mic (2 transmitter) dan satu box Receiver. Biasanya pada receiver terdapat lampu indicator pada masing-masing saluran. Kalau Mic dalam kondisi ON maka lampu Indicator pada Receiver akan menyala pada saluran atau channel yang dituju. Angap saja lampu indicator ini kita beri nama RX1 Indicator sinyal dan RX2 Indicator sinyal aktif atau siap digunakan (bila Mic kita nyalakan). Kabetulan saat itu pada RX1 disusupi (frekuensi sama) oleh Mic sound system tetangga sebelah dan suara mereka masuk ke sound system yang kita miliki. Terpaksa saat itu saya non-aktifkan atau mematikan saluran channel yang terhubung dengan Out RX1 di Box Receiver yang kami miliki menuju jumper ke Mixer. Saya belum bisa melakukan setup ulang atau merubah frekuensi Reciever yang kami miliki karena acara telah berlangsung saat itu, setelah acara selesai maka kemudian saya merubah frekuensi Mic wireless yang sama dengan frekuensi orang lain. Namun tak semua Mic wireless bisa diubah frekuensinya karena sudah di-fix oleh pabrik, hanya pada Merek dan Model tertentu yang bisa diubah channel dan juga frekuensinya. Mic wireless yang bisa diubah channel frekuensinya adalah yang menggunakan Local Oscilator PLL dengan Infra Red Synchronize.


Cara Setting Frekuensi Microphone Wireless Shure

Pada dasarnya Microphone berfungsi untuk menangkap getaran suara dan atau peralatan yang menimbulkan bunyi menjadi getaran listrik. Perluasan pada microphone wireless, dengan cara kerjanya adalah mengubah gelombang suara (seperti di atas) menjadi sinyal audio degan media hantar (transmisi) sinyal udara dengan menggunakan perangkat Radio Transmitter. Di bagian perangkat TX dan RX terdapat sirkuit PLL oscilator untuk menempatkan suatu channel frekuensi UHF yang sudah dikonfigurasi oleh pabrik pembuat.

Ada dua komponen penting yang berperan dalam kinerja Microphone yang terdapat pada sistem Mic Wireless, yaitu;

Cara-Setting-Frekuensi-Microphone-Wireless-Shure
Pada perangkat Wireless Microphone system terdapat satu set perangkat electronic sebagai media penghubung sinyal yang dikirim melalui perangkat transmitter dan bagian penerima (receiver) dengan menggunakan media udara yang biasa disebut dengan Frequency Radio (RF). Frekuensi Radio ini berfungsi sebagai Carrier (pembawa sinyal) audio yang disusupi pada sinyal radio tadi. Band radio ini dengan range frekuensi tertentu untuk mengirim sinyal audio dari transducer microphone. Band frekuensi yang digunakan pada wireless microphone ada yang memakai jalur band UHF (Ultra High Frequency). Band radio ini memiliki keistimewaan tersendiri dan juga ada beberapa hal yang menjadi kekurangannya.

Cara Setup Frekuensi Wireless Microphone

Jika anda menemukan interferensi frekuensi pada Mic Wireless, coba atur Channel pada TX dan RX dengan frekuensi dari group yang berbeda. Untuk cara setup frekuensi Mic Wireless bisa dilakukan dengan cara Scan Frekuensi kemudian Synchronize (Sync). Transmitter berfungsi memancarkan suara melalui perantara frekuensi radio melalui udara. Receiver berfungsi menerima sinyal radio dan mengambil sinyal getaran audio menjadi output sinyal audio yang sesuai. Band Frequency yang dapat digunakan pada wireless microphone system adalah Very High Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF).

Perbesar gambar untuk melihat

Cara-Merubah-Frekuensi-Microphone-Wireless

Kita harus melakukan synchronize antara TR dan RX pada salah satu channel atau frekuensi. Jadi harus sama antara frekuennsi di RX dan TX. Misalnya pada display digital Mic bagian TX menggunakan freq 700MHz maka pada RX juga harus menggunakan frekuensi 700 MHz juga. Setelah sama baru lakukan Sync dengan menekan tombol Sync pada box RX dengan posis infrared saling berhadapan dengan jarak maximal 70 cm. Setelah terkunci dengan kondisi Lampu indicator sinyal menyala maka mic sudah siap digunakan.

sound system lapangan rakitan

 Atikel berguna bagi teman-teman yang ingin membuat sendiri Power Amplifier untuk audio system lapangan. Sekarang proses pembuatannya tak begitu rumit. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam proses perakitan peralatan sound system ini. Bila anda akan membuat Power Amplifier bisa anda buat dengan menggunakan papan PCB yang kita buatkan sendiri atau menggunakan PCB berlubang. Namun sekarang anda tak perlu cemas atau bersusah payah membuat instalasi rangkaian power amplifier karena sekarang tersedia beragam modul PCB siap jadi.
Power amplifier rakitan anda ini mungkin bisa menjadi audio system lapangan bila telah mengetahui seberapa besar kekuatan daya yang dikeluarkan.

Power-Amplifier-Rakitan-Sound-System-Lapangan

Cara Merakit Power Amplifier

Mungkin anda berkeinginan dalam merakit power ampli ini nantinya adalah untuk diterapkan menjadi sound lapangan. Adapun kriteria yang saya maksudkan di atas tentang proses perakitan amplifier untuk sound lapangan ini.
Misalkan Anda ingin merakit Ampli dengan daya sebesar 1000W, artinya anda harus mempunyai modul KIT ampli dengan output 2 x 500 Watt pada channel satu dan channel dua, atau kiri kanan.Kit ini bisa anda rakitt sendiri atau membeli Kit modul Amppli yang sudah jadi (siap pakai) Kit ini banyak tersedia di pasaran.
Semoga uraian di bawah ini dapat menjadi panduan dalam merakit sendiri Amplifier anda. Di bawah ini saya akan jelaskan tentang urutan dan cara merakit power system sound lapangan.

Modul Kit Power Amplifier 1000W

Saat ini kita dapat menggunakan berbagai ragam blok modul PCB untuk Kit Power Amplifier dengan berbagai ukuran dan kapasitas daya output. Kit Power Ampli ini biasanya terdiri dari modul Mono dan juga Stereo. Kit PCB dengan modul Mono biasanya memiliki kapasitas daya yang besar mungkin diatas 500 W perjalur. Kalau dua modul stereo dapat mengeluarkan daya sekitar 1000 W. Daya sebesar ini sudah lumayan bisa digunakan untuk power audio sound system outdoor. Semakin besar daya output Power Ampli yang anda inginkan tentu akan semakin besar pula dana/anggaran yang kita keluarkan.

Langkah Cara Membuat Amplifier Rakitan yang Bagus

Sebelum memulai langkah perakitan ada baiknya anda memilih blok Kit Modul PCB yang ada dipasaran dengan daya output yang besar agar nantinya anda tidak kecewa mendengarkan hasil suara yang dikeluarkan setelah anda praktekkan di lapangan dalam unit jadi. Untuk box atau casing penempatan seluruh komponen juga telah tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Setelah anda telah merakit blok Ampli di atas atau dengan cara membeli KIT modul ampli di pasaran, maka langkah selanjutnya adalah pemposisian tempat PCB, trafo dan lainnya serta perakitan pengkabelan.

Peralatan yang diperlukan dalam merakit Power Sound System Rakitan

Ada beberapa persiapan yang harus kita lakukan sebelum membuat Amplifier sound system rakitan anda, yaitu;
  1. Blok Modul KIT Power Amplifier yang telah disesuaikan dengan keinginan anda
  2. Transformer/ Transformator Toroid atau besi current dengan CT yang harus sesuaikan dengan kapasitas daya
  3. Electrolyte Capacitor 10.000 uF/50 V
  4. PCB tambahan untuk Regulator Power Supplai
  5. Dioda Bridge 30 A (beri heatsink)
  6. Switch On/ Off panel depan untuk menghidupkan power listrik
  7. Casing atau kotak Power Ampli sesuai selera anda
  8. Modul Balance Pra Amplifier atau Tone Control
  9. Protector Speaker Output Delayed
  10. Connector female pada bagian belakang Body untuk Input, Speaker Out, sambungan AC input
  11. Heat-sink aluminium
  12. Blower kipas angin yang sesuai dengan lubang pada casing
  13. Kabel untuk penghubung rangkaian
  14. Tombol-tombol panel
  15. Sekerup atau baut
  16. Spincer Penggantung PCB
  17. Accessories tambahan lainnya bila diperlukan

Proses Instalasi dan Perakitan Kit Power Audio Lapangan

Bila peralatan diatas sudah tersedia maka selanjutnya perkirakan dahulu proses pemposisian kedudukan tiap-tiap komponen blok modul, contohnya dimana kita harus meletakkan posisi Transformer, Modul blok PA, posisi Electrolyte Capacitor dan lainnya. Persiapkan Bor listrik untuk melubangi baut spincer dan juga solder listrik untuk menyolder pengkabelan. Biasanya dalam modul Kit PCB telah tersedia skema rangkaian dimana anda harus mengkoneksikan jalur-jalurnya. Ikuti panduan tersebut agar aman dalam proses menyala nanti. (Lanjut membaca rubrik ini tentang membuat Ampli rakitan bagian 2 di kategori Power Amplifer)

Skema Rangkaian Power Amplifier

Penempatan posisi dari masing-masing peralatan sangat diperlukan dalam kerja Power Ampli yang kita rakit. Bila posisi telah rapi maka langkah berikutnya adalah memasang dan mengunci Trafo, Heatsink dan dudukan PCB modul Kit Power Amplifier dan lainnya dengan baut atau spincer. Tempatkan posisi switch Power on/ off, Jack Speker out, Jack Cannon atau RCA input, dan lainnya. Pemasangan Blower (kipas angin) perlu diusahakan agar hembusan angin menuju keluar casing agar panas yang terjadi pada komponen yang menempel di heatsink tidak panas berlebihan dengan sistim mengeluarkan hawa panas dalam casing. Anda juga bisa menggunakan blower tambahan yang dipasang didalam casing untuk menyemburkan angin ke Heatsink Transistor Power Ampli.

Setelah semua usai maka langkah selanjutnya adalah melakukan cara set sound sistem rakitan kita dengan mengkombinasikan dengan peralatan audio lainnya, seperti Loudspeaker, Mixer, dan Equalizer.

power amplifier rakitan

Power Amplifier Rakitan yang banyak digunakan orang atau bahkan anda ketika dinyalakan adakalahnya mengeluarkan bunyi dengung yang sangat mengganggu, semakin di besarkan volume maka semakin besar pula dengung yang akan muncul. Alhasil anda tidak akan dapat menikmati alunan musik yang sedang anda dengarkan, tidak dapat dengan nyaman menonton film karena masalah pada audionya terganggu, dan lain lain. Khusus bagi anda yang mempergunakan amplifier rakitan sebenarnya ada cara untuk menghilangkan bunyi dengung pada amplifier sound, dari cara yang sangat mudah sampai dengan cara yang terbilang rumit. Namun tidak ada salahnya apabila anda menyimak sedikit tips menghilangkan bunyi dengung pada ampli rakitan ini.
Tips yang pertama adalah dengan mencoba untuk melakukan pengecekan pada arus listrik yang terdapat di bagian tone control dan juga arus listrik pada bagian power nya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan pada power amplifier rakitan anda tersebut, karena apabila tegangan tidak sesuai atau tidak cukup dapat menyebabkan masalah munculnya bunyi dengung pada amplifier. Testpen merupakan alat yang dapat anda gunakan untuk mengecek tegangan arus pada ampli tersebut. Cara selanjutnya dapat anda lakukan dengan mencoba mengecek juga blok tuner ampli, apabila blok tuner disentuh kemudian suara dengung semakin keras, maka dapat disimpulkan bahwa blok tuner tersebut belum atau tidak ada grounding nya.


Ketika hal tersebut terjadi, maka hal yang paling mudah dan dapat anda lakukan adalah dengan cara melakukan pensolderan pada body tuner. Ketika body tuner sudah mendapatkan ground maka suara dengung akan hilang dan suara akan kembali jernih. Tips menghilangkan bunyi dengung pada power amplifier rakitan selanjutnya adalah dengan selalu menggunakan kabel stereo yang bagus, dan biasanya kabel yang bagus itu memiliki warna. Semua cara ini juga dapat anda lakukan pada ampli bukan rakitan, yang dibeli dari toko atau keluaran pabrikan, namun biasanya sulit karena hampir semua rangkaian pabrikan memiliki suku cadang khusus yang sulit ditemukan di luar.
Demikian penjelasan singkat tentang Power Amplifier Rakitan, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya,

CONTOH SKEMA POWER AUDIO RAKITAN

 

Skema Power Amplifier

Skema Power Amplifier memiliki susunan yang beragam dan bervariasi sesuai kebutuhan untuk apa amplifier tersebut dibuat. Banyak sekali jenis amplifier yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu dari amplifier yang sering digunakan adalah amplifier dengan output 1500 watt. Ini rangkaian power amplifier menggunakan transistor penguat, sinyal splitter, driver dan power amplifier. Konsumsi arus yang dibutuhkan adalah power amplifier cukup besar yaitu 15-20 A 1500W power amplifier sirkuit untuk ini. Supply tegangan yang dibutuhkan oleh kekuatan amplifier ini adalah urutan kerja 130VDC simetris optimal (130VDC-130VDC ground). Amplifier 1500W adalah serangkaian amplifier mono, stereo jika Anda ingin membuatnya perlu untuk membuat dua salinan dari sirkuit.
 
Skema Power AMPLIPIER yang menghasilkan output 500 watt memiliki penjabaran yang lebih simple. Kita dapat menggunakan tegangan -85 ketika arus keluaran disuplai ke drive 350-340 mengeluarkan kalor sangat panas. Rangkaian skematik ini cukup sederhana. Kita akan menggunakan komponen amplifier secara umum dan memiliki nilai yang akan disesuaikan. Saat nilai resistor 30 ohm maka nilai tegangan 0,86 V menunjukkan bahwa baru melalui 29 nya mA. Jika anda menambahkan input ke / – 85 V, dan anggaplah bahwa ada tegangan pada komponen. Hal yang sama di kedua R 30 ohm juga akan mendapatkan tegangan yang sangat ringan 5 0.86 = 5.86 V dan saat itu kita memiliki nilai 5.86/30 = 0,195 A = 195 mA, dan spesifikasi MJE340. mje350 dan mendapatkan Ic (maks) = 500 mA, sehingga wajar untuk itu memanas.
Skema Power Amplifier memanglah cukup rumit bagi orang awam yang baru belajar karena mereka juga harus mengetahui dasar- dasar elelktronika. Kita perlu memahami terlebih dahulu setiap komponen dan fungsinya agar dapat dengan mudah dalam merancang suatu rangkaian skematik untuk membuat perangkat seperti amplifier. Amplifier memiliki beragam skema yang juga memiliki output yang berbeda – beda. Hal tersebut yang membuat rancangan ini terkesan kompleks bagi para pemula. Untuk itu pengalaman dalam penerapan dan pembuatan skema ini sangatlah penting sebagai modal berharga tinggi.
Demikian penjelasan singkat mengenai skema power amplifier, semoga pembahasan kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya,

produk speaker gantung

Produk Box Speaker Gantung untuk Sound System Line Array Lapangan
Rubrik ini hanyalah sebagai pengenalan saja terhadap suatu produk yang menurut saya patut diacungi jempol. Salah satu yang ingin aku sampaikan adalah spesifikasi dari Speaker gantung atau Line Array JBL VRX928LA. JBL merupakan produk speaker yang berkelas dengan karakteristi dan spesifikasi yang unik.
Speaker lapangan dengan produk JBL yang merupakan pilihan untuk Sound System anda meliputi Audio Pro dalam Paket Sound System, Karaoke System, Professional Home Theater dan juga Line-Array untuk audio system di lapangan.


System Speaker Gantung JBL VRX928LA untuk Sound Lapangan

Deskripsi :
Produk Speaker Gantung untuk Sound Lapangan - Berikut ini kita dapat melihat dekripsi dari speaker lapangan dengan model JBL VRX928LA. Untuk dapat melihat panduan gelombang yang konstan, maka kita dapat meletakkan dua kompresi driver pada kelengkungan bertingkat. Ketika menambahkan speaker VRX928LA yang dipasang bertingkat pada busur array. Semua driver bekerja sama seolah-olah mereka driver tunggal pada panduan gelombang panjang. Ada dua driver HF di setiap VRX928LA, kekuatan penanganan dan output akustik dari sistem gabungan jauh lebih besar dari driver tunggal akan bisa dicapai.

Desain, Ukuran dan Cara Setting Sound System Lapangan Gantung

Cara Setting Sound System Lapangan Gantung - Untuk cara instalasi sound lapangan dengan ukuran speaker khusus Line Array VRX928LA adalah ringan dengan 13 kg compact ukuran diameter 8 inch dengan 2 way Line-Array speaker sistem yang dirancang untuk digunakan dalam susunan hingga enam unit. Speaker gantung Line Array VRX928LA adalah pilihan ideal kinerja Line Array bila diperlukan tetapi ukuran tempat tidak terpenuhi untuk karakteristik yang sangat panjang yang lebih besar line-array seperti VERTEC JBL atau VRX932LA.

Desain system sound lapangan dalam Panduan gelombang lengkung constant untuk mengkompresi dua driver, kompresi pada lengkungan terus menerus. Ketika tambahan speaker VRX928LA ditambahkan ke array busur terganggu terus. Akibatnya, semua driver bekerja sama seolah-olah mereka itu adalah driver tunggal pada panduan gelombang sangat panjang. Karena ada dua driver HF di setiap VRX928LA, kekuatan penanganan dan output akustik dari sistem gabungan jauh lebih besar dari driver tunggal bisa dicapai.

Ukuran Box Speaker Lapangan Gantung Suara Canggih

Speaker Lapangan gantung merek VRX928LA adalah memiliki suara yang canggih yang dalam hal ini menggunakan amplitudo bayangan untuk membentuk rangkuman Line Array. Switch pada pelat input yang diperbolehkan. Box Speaker bagian atas Array untuk menguatkan bagian belakang terjauh dari ruang saat box bagian bawah untuk memantulkan kembali dalam mengurangi level berlebihan di depan area dengar.Paket

 Sound System Gantung Lapangan Line Array Speaker Sebanyak paket sound system gantung lapangan Line Array Speaker yang terdiri dari enam buah speaker VRX928LA terpasang dapat disuspensikan dalam Array tunggal untuk cakupan vertikal nominal kemiringan hingga 90 derajat. Aplikasi suspensi memerlukan wadah peletak (pengantung) Line Array JBL VRX928LA. Untuk beberapa aplikasi maka posisi Array harus diarahkan menukik ke bawah, bingkai Array kedua dapat dipasang ke bagian bawah dari Array pembantu sebagai pendorong ulang.
Satu atau dua VRX928LA sebagai juga dapat digunakan pada tripod atau berada di atas subwoofer VRX915S. Hardware rigging terpisahkan digunakan untuk mengunci aman array bersama-sama dalam jalur rigging..
Array JBL VRX928LA Speaker Gantung
Harga VRX928LA Rp. 20,286,000
Fitur
  • Magnet Neodymium eksklusif Differential drive untuk woofer JBL dalam kapasitas daya tinggi dan dengan beban yang ringan 
  • Dua kompresi driver HF yang paten Neodymium
  • Panduan kelengkungan gelombang konstan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan berbagai koherensi
  • Kombinasi pelayangan VRX928LA dan Subwoofer (VRX915S) dengan bingkai berbagai opsional
  • Hardware rigging terintegrasi untuk menghubungkan sederhana sering penutupan dan opsional bingkai array. Array hingga enam box dapat diangkat
  • Sudut soket tiang ganda untuk memfokuskan fleksibilitas. Satu atau dua speaker dapat dipasang ke 35 mm tiang atau tripod berdiri
  • Array Configuration Selector memungkinkan berbagai shading dalam mode pasif
Penggunaan
  • Pemutaran musik dan penguatan suara di kecil untuk tempat menengah.
  • Entertainer pengelola Audio Profesional dan untuk usaha sewa sistem suara

pengoperasian equalizer grafik

PENGOPERASIAN EQUALISER GRAFIK

Dalam dunia audio selain equaliser paramterik juga ada equaliser grafik. Contoh equaliser grafik seperti gambar berikut.
Eq2
Nama equaliser grafi berasal dari kondisi equaliser yang memakai slider naik-turun dari potensiometer geser untuk mengatur gain dari cutting hingga boosting. Dari titik-titik slider itu kemudian akan terbentuk seperti grafik tertentu yang langsung kita kenali sebagai hasil respon sistem audio yang akan dihasilkan. Dalam contoh di atas, equaliser grafik bagian atas diatur membentuk dua gelombang dari frekuensi terbawah hingga teratas. Dari bentuk grafik gelombang itu langsung kita tahu bahwa respond audio yang akan dibentuk adalah seperti bentuk grafik itu sendiri yaitu, bass akan di-boost, low-mid akan di-cut, mid akan di-boost lagi, hi-mid akan di-cut lagi dan hi akan di-boost lagi.
Equaliser grafik untuk sound profesional umumnya dibuat dalam 1/3 oktaf. Artinya dalam satu oktaf terdapat 3 band equaliser. Satu oktaf adalah jarak dari satu frekuensi ke dua kali frekuensi berikutnya atau ke setengah frekuensi sebelumnya. Contoh jarak antara frekuensi 40Hz hingga 80Hz atau dari frekuensi 125Hz hingga 250Hz disebut satu oktaf. Spektrum frekuensi audio yang mulai dari 20Hz hingga 20kHz akan terdapat 10 oktaf, maka equaliser grafik biasanya terdapat 30 atau 31 band frekuensi. Walaupun sekarang ini ada juga equaliser digital dengan 1/6 oktaf sehingga akan terdapat 60 – 62 band frekuensi.
Setiap band frekuensi dalam equaliser grafik adalah suatu jenis BPF (band pass filter) seperti halnya equaliser parametrik namun dengan frekuensi fo yang telah ditetap di band tertentu dan nilai Q yang tetap sehingga hanya menyisakan pengatur gain saja. Bentuk kurva BPF itu akan seperti gambar berikut,
Eq10Gambar di samping adalah bentuk kurva BPF dari 4 band frekuensi saja. Kalau untuk 31 band, maka akan terdapat kurva seperti itu sebanyak 31 kurva.
Sekitar 10 atau 15 tahun lalu desain equaliser grafik masih berdasarkan rangkaian BPF standard. Salah satu kekurangan dari BPF standard adalah berubahnya nilai Q atau lebar band frekuensi karena perubahan nilai gain. Contoh kurva bentuk BPF standard adalah seperti gambar berikut,
Eq Grf 3Pada kurva BPF standard terlihat bahwa jika nilai gain tidak terlalu besar maka lebar band frekuensi akan besar sehingga nilai Q kecil. Tetapi pada nilai gain yang besar maka lebar band frekuensi menjadi sempit atau nilai Q membesar. OLeh karena itu hasil respon keseluruhan dari equaliser grafik akan terbentuk gelomban kecil-kecil atau riak dan bukannya bentuk grafik respon audio yang mulus. Efek ini kemudian dirasakan, kemudian desain equaliser grafik diperbaiki dengan rancangan BPF dengan Constant Q. Desain BPF constant-Q mempunyai bentuk kurva seperti gambar berikut,
Eq Grf 4Dengan desain Constan-Q maka baik pada nilai gain kecil maupun gain besar, lebar band frekuensi adalah tetap dengan demikian nilai Q-nya juga tetap atau konstan.
Hampir semua produk equaliser grafik yang beredar sekarang sudah memakai konsep Constan-Q ini. Hasil akhir respon equaliser dengan Constant-Q memperlihatkan kurva dengan riak-riak yang jauh lebih kecil. Contoh equaliser grafik dengan constant-Q terlihat seperti gambar di bawah,
Eq Grf 1Terlihat pada band frekuensi 4k, 5k, 6k3, 8k dan 10k di-boost dengan nilai gain yang kira-kira sama 6dB. Secara teori kita berharap akan terbentuk respon sistem audio adalah terbentuk kurva yang mulus tanpa adanya riak-riak gelombang. Tetapi seperti terlihat pada gambar hasil akhir respon gelombang di band frekuensi itu masih terlihat riak-riak gelombang yang kecil.
Sekali lagi dengan kemajuan dalam DSP (Digital Signal Processing) kekurangan yang masih ada di desain Constant-Q itu diperbaiki dengan desain yang disebut Proporsional-Q. Sistem proporsional-Q bisa dibuat dalam model matematis yang kemudian ditanamkan dalam software di DSP, tetapi sistem ini akan sangat sulit jika harus dibuat dengan rangkaian sistem analog. Bentuk dan gambaran sistem ini seperti yang ada di mixer digital iLive dari Allen-Heath yang bisa dilihat di gambar di bawah ini,
Eq Grf 2PEMAKAIAN EQUALISER GRAFIK
Seperti halnya processor audio pada umumnya, equaliser grafik bekerja dengan input dan output pada LINE level yaitu pada nominal 0,7Vpp hingga 2,7Vpp. Dengan ini equaliser grafik bisa ditempatkan di mana saja asal masih mempunyai nominal level sinyal sama dengan LINE level ini. Eq bisa di-insert-kan di mixer pada channel tertentu atau ditempatkan untuk menerima sinyal output mixer sebelum masuk ke power amplifier atau crossover.
Perihal pengaturan gain atau bentuk grafiknya, memang sekarang ini masih ada juga “operator sound system” yang mengatur equaliser sehingga membentuk grafik “smile” atau mulut tersenyum seperti gambar berikut ini,
Eq Grf 6Pengaturan seperti ini memang tidak bisa begitu saja disalahkan tetapi equaliser grafik sebenarnya bukan ditujukan untuk membuat respon “smile” seperti itu. Ada 2 tujuan utama dalam penggunaan equaliser grafik:
1. Untuk sound di main PA (Public Address), equaliser grafik biasa dipakai untuk koreksi respon sistem speaker di main PA dalam upaya untuk membuat ber-respon datar (flat). Setiap tempat dan setiap project sound system adalah unik dan tidak akan mungkin sama, jadi ini menghasilkan sistem akustik di-masing-masing tempat akan selalu berbeda-beda. Sistem akustik itu akan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pohon-pohon akan memantulkan suara, lantai keras akan memantulkan suara lebih banyak dibanding lanting tanah yang lebih lunak. Tembok gedung-gedung adalah pemantul suara. Apalagi jika project sound di indoor maka pantulan-pantulan suara itu akan datang dari lantai, tembok kanan-kiri depan belakang, atap akan membuat respon sistem speaker PA perlu untuk dikoreksi. Cara yang umum mengkoreksi adalah dengan mengeluarkan sinyal “pink noise” kemudian dengan bantuan alat spektrum analiser atau RTA (real time analyser) kita lihat respon yang terbentuk dan kemudian equaliser grafik di-atur sehingga terbaca respon di RTA yang sedatar mungkin (flat).
2. Untuk sound monitor di panggung, equaliser sering digunakan untuk memerangi feedback yang terjadi di panggung. Dalam hal ini diperlukan satu channel equaliser grafik untuk setiap output auxiliary (AUX) mixer. Langkah yang ditempuh biasanya dengan satu mic mencoba membuat terjadi “feedback” pada monitor di satu AUX. Kemudian dengan bantuan RTA kita baca, “feedback” itu terjadi di frekuensi berapa? Jika sudah diketahui, maka pada frekuensi terjadi “feedback” itu gain pada equaliser grafik di-cut hingga feedback hilang. Langkah ini dilakukan beberapa kali di satu aux mixer dan kemudian diulangi untuk semua aux mixer yang dibutuhkan. Jika pengaturan ini berhasil, maka akan dihasilkan sistem dengan “high gain before feedback” yaitu terjadi suara yang cukup di panggung sebelum terjadi feedback.

Cara memasang equalizer

Cara Memasang Equalizer

Equalizer adalah bagian peralatan audio yang berguna yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan respon frekuensi sinyal audio. Mereka tersedia dalam berbagai harga dan fitur yang berbeda, tetapi semuanya melakukan fungsi dasar yang sama: penyesuaian tingkat suara pada frekuensi yang berbeda. Belajar bagaimana untuk menghubungkan equalizer ke sistem stereo atau kendaraan Anda adalah proses langsung yang membutuhkan pertimbangan sederhana.
Gambar berikut adalah contoh equalizer :

mixer sound system

Mixer Sound System
Mixer Audio adalah sebuah peralatan sound sistem untuk mencampur 2 (dua) atau lebih Channel Audio Input menjadi satu kesatuan sistim penyuaraan. Dalam penggunaan yang professional, orang tehnik menyebutnya Profesional Audio Desk Mixing Console, kadang ada yang menyebutnya mixer audio, dan ada juga yang menyebutnya FOH Mixer. Di sini kita dapat mengetahui pengenalan dasar tentang apa mixer audio itu. Tak hanya itu, anda dapat mengetahui fungsi dari tombol-tombol dan connector yang terdapat pada panel peralatan ini.


Pengenalan Mixer Sound System

A. Pengenalan Peralatan Mixer Sound System

Dalam sound system khususnya sebuah Mixer Audio terdapat urutan kolom yang berderet dari atas sampai bawah yang disebut Channel. Yang paling atas terdapat Jack Input berupa XLR Female dan TRS (Phone Jack). XLR berfungsi untuk menancapkan Jack Microphone / Audio Input *. (Ada tanda bintang * nanti kita bahas di bawah ini). Dilanjutkan pada urutan kedua adalah Gain Sensitive, Treble (Level), Midle( Level), Midle Frequency, Low Freq., Low(Level), AUX 1, AUX 2, Panpot (Balance Center) dan Volume (Level) yang berbentuk 'Potensiometer Geser'. Rata-rata pabrik membuat Mixer Audio ini terdapat minimal 4 Channel Mic Input (XLR Jack) namun ada juga yang 12CH, 16CH, 24CH, 32CH, 48CH, 60 Channel. Kadang perangkat ini dilengkapi juga dengan 1 atau 2 Channel Stereo untuk input device yang berasal dari VCD, Laptop, Keyboard dan lainnya. Fasilitas Switch/ Saklar Per Channel terdapat Tombol LPF, Tombol Mute (ON/OFF), saklar Switch Audio to SUB/ Main Output. Sound Operator yang sudah berpengalaman kadang menggunakan Audio Mixer Digital, fungsinya sama namun pengaturan menggunakan Sistem MENU Displaying, bukan dengan cara manual yang harus memutar tombol secara nyata (Real). Mixer yang kita bahas kali ini adalah mengenal dan mengatur sistim kerja Mixer Audio Konvensional yang umum digunakan oleh khalayak Sound-man.

B. Fungsi Fasilitas Tombol-tombol dan Connector (Jack) pada Mixer Audio

Pengenalan dan fungsi tombol pemutar pada Mixer Sound System. Kondisi susunan tombol masing-masing pabrik kadang berbeda-beda. Pada tombol-tombol pemutar dan juga konektor terdapat tulisan dan skala yang berguna sebagai penuntun untuk mengatur settingan bunyi dan arah I/O koneksi antar peralatan sound sistem lainnya lewat jalur connector. Step by step akan coba kita bahas di bawah ini.

1. Input Channel Jack

Jack input ini biasanya berada di bagian paling depan atau di bagian sisi belakang posisi lihat.

Pengenalan dan Fungsi Fasilitas yang Tersedia pada Mixer Audio

Input Jack Channel. Dalam input Channel ini terdapat Jack XLR Female dan Jack Phone TRS. Fungsi dan koneksinya sama yaitu untuk menghubungkan input masukan dari Microphone. Kadang dalam Mixer Profesional terdapat Jack I/O Insert ** (nanti kita bahas). Dalam bintang yang saya cantumkan di atas bahwa kita juga bisa mengkoneksi input audio dalam Jack XLR/ TRS channel input ini dengan fungsi audio Input dari VCD atau Keyboard, kecuali Wireless Microphone. Namun harus hati-hati dalam mengoperasikan input ini pada Channel Jack XLR karena Gain Input untuk masukan di CHANNEL MIC memiliki Range OP Amp yang hanya menangkap getaran sinyal Audio tanpa penguatan (di atas 0dB standar). Jadi untuk menancapkan Audio dari musik Keyboard di jalur koneksi ini harus mengecilkan 'Gain Sensitive' paling minimal atau paling tidak pada angka 0 dB meter (lihat display). Untuk mengetahui tentang Jack ini coba buka link yang berhubungan.

2. Tombol LOW Cut Switch

Tombol Low Cut ini berupa saklar On/ Off, berfungi untuk memangkas sinyal yang mengandung unsur nada rendah (HPF : High Pass Filter). Bila dalam box tertulis 100 Hz ini berarti alat ini untuk memfilter lalu memotong sinyal nada di bawah frekuensi 100 Hz, atau ada juga yang 80 Hz. Penggunaan tombol ini bisa kita fungsikan untuk mengurangi tekanan suara pada hembusan angin dari mulut penggunaan Microphone. Ada baiknya tidak menghidupkan saklar ini pada mode musik di channel yang kita colok.
Pengenalan dan Fungsi Fasilitas yang Tersedia pada Mixer Audio
Tombol Low cut 100 Hz ini berada dibawah tombol Gain

3. Tombol Gain Sensitive (Gain Sens)

Gain Sensitive berfungsi untuk meyesuaikan kepekaan dan kekuatan input Source. Pada input yang belum atau tanpa penguatan, misalnya dari Microphone dan Spul Gitar posisi Gain Sensitive akan melaju ke arah kanan dalam satuan dBu. Gain Sens akan memberikan space penguatan yang cukup lebar pada tingkat depan Pre Amp Mixer. Pada pengaturan penguatan berupa Keyboard, VCD Player atau Komputer maka kita harus menset Gain Sensitive harus dibawah 0 dBu utnuk menghindari Overload Level pada penguatan akhir Mixer, sehingga suara yang kita dengar akan kacau (tidak HIFI) bila melebihi level di atas 0 dB.
Pengenalan dan Fungsi Fasilitas yang Tersedia pada Mixer Audio

urutan pemasangan sound system

Urutan Pemasangan Aksesoris Sound System Lapangan yang benar - Sebelum kita membahas tentang urutan atau tahap cara instalasi sound system khususnya pada area lapangan, ada baiknya kita mengetahui mana peralatan utama audio system dan mana yang menjadi alat pendukung atau peralatan aksesoris. Urutan atau tahap dalam cara memasang system penyuaraan untuk lapangan ini beserta aksesorisnya akan kita bahas di bawah ini.


1. Peralatan Utama Sound System untuk Outdoor

Peralatan utama yang vital dari sebuah sound system terdiri dari;
  • komponen High End berupa penguatan suara, proses kerja dari Amplifier dan Loudspeaker
  • komponen pencampur suara atau mixing, dalam hal ini Mixer
  • komponen sumber input suara, misal microphone dan alat lainnya
Berdasarkan kriteria di atas tentang komponen utama sound system ini dapat kita uraikan menjadi
  • Speaker system
  • Amplifier atau Power Ampli
  • Mixer Audio, dan
  • Microphone
Dengan keberadaan komponen di atas maka anda sudah dapat tampil dalam menangani acara yang menggunakan perangkat sound anda.

2. Aksesoris Audio System Lapangan Pendukung

Peralatan aksesoris pendukung ini cukup berguna di dalam perangkat audio system yang dalam kerjanya dapat dipecah berdasarkan fungsi dari perangkat yang digunakan;
  • Harmonisasi suara atau keindahan suara; misalkan pada Equalizer, Sound FX
  • Pendistribusian jalur suara ke speaker; fungsi Crossover dan audio distribusi lainnya
  • Pengamanan Loudspeaker; fungsi Limiter
  • Aksesoris dalam area panggung; misal tiang mic, monitor, dan lainnya.
Coba buka halaman yang berhubungan dengan aksesoris sound system.

Urutan Cara Setting (Pemasangan) Aksesoris Sound System Area Lapangan yang Benar

Setelah anda memahami apa yang menjadi peralatan utama sound di atas dan kemudian anda ingin menambah eksternal akessoris lainnya, tentu anda akan berhadapan bagaimana urutan dan cara setting yang harus dikoneksikan dalam instalasi perangkat demi perangkat di sound system yang anda miliki itu saat anda berada di area yang cukup luas.

Urutan pemasangan aksesoris sound system yang benar dan setup masing-masing tombol dan Connector

Peralatan utama di atas bisa anda modifikasi dengan penambahan peralatan pendukung lainnya namun anda harus faham apa nama barang tersebut dan juga fungsinya untuk apa. Kita harus paham seluk-beluk pengkoneksiannya. Misalkan anda telah memiliki beberapa perangkat tambahan lain dalam hal ini mungkin berupa EQ, Compressor Limiter, Crossover Aktif, Sound FX Reverv, Expander Bass Processor, Audio Distributor, dan lainnya.

Untuk lebih mendalam dalam memahamai cara setting sound system, ada baiknya anda membuka Menu Bar diatas yang berisi tentang cara setting alat sound.
Gambar
Cara Setting System Lapangan

Kesimpulan
Masih banyak yang perlu dipelajari tantang urutan instalasi peralatan sound system ini. Ini hanya salah satu contoh yang dapat kita lakukan. Ada baiknya anda terus mengikuti perkembangan lanjutan pada materi sound system pada artikel di situs ini. Saya selalu berada pada halaman ini karena saya berprofesi juga sebagai sound-man dan itu adalah hobi saya. Mudah-mudahan artikel ini tentang urutan pemasangan aksesoris peralatan sound system outdoor/ lapangan dapat menambah wawasan kita tentang pensetingan sound.

cara gunakan sound system

Tata Cara Penggunaan Sound System


"Tata suara" barangkali terjemahan paling mendekati untuk istilah "Sound system". Namun para praktisi lebih menyebut sound system untuk seperangkat peralatan reproduksi suara yang meliputi microphone, kaset/tape recorder - player, mixer (pencampur suara), amplifier, speaker monitor.
Selain untuk kesenangan semata, perangkat Sound system digunakan untuk tujuan-tujuan komersil seperti stasiun radio, stasiun tv, public address dan masih banyak lagi misalnya Concert Sound System dan Wedding Sound System.
Tips
Memang benar sound system berkualitas menghasilkan reproduksi suara atau bunyi berkualitas pula (Wedding Sound System). Namun demikian sistem pemasangan maupun perkabelan dapat menimbulkan distorsi jika dilakukan sembarangan. Bentuk distorsi dapat berupa desis/nois, hum, brooning.
Di bawah ini ada tips yang boleh dipakai sebagai pedoman :
1. Jika memungkinkan susun peralatan sound system (Concert Sound System) secara vertikal dalam satu rak. 2. Gunakan kabel sependek mungkin. 3. Gunakan kabel warna (merah/hitam) dari amplifier ke speaker agar tidak terbalik. 4. Pasang blower atau kipas angin jika power output amplifier cukup tinggi. 5. Grounded atau bumikan seluruh peralatan sound system pada satu titik dengan kabel tunggal diameter 2 - 3 mm. 6. Gunakan sekring tersendiri untuk masing-masing alat. Lihat Sound System Rental dan Wedding Sound System Rental

Sebagai contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara kutub-kutub magnet berdekatan. See Sound System Rental dan Wedding Sound System Rental.
CD menyimpan signal-signal audio dalam bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami perubahan dalam jangka relatif lama (Sound System Rental). Dengan demikian kualitasnya lebih unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi and dapat menentukan pilihan anda.

sound system komplit

Membuat Sound System Komplit

Introduksi

"Tata suara" barangkali terjemahan paling mendekati untuk istilah "sound system". Namun para praktisi lebih menyebut sound system untuk seperangkat peralatan reproduksi suara yang meliputi microphone, kaset/tape recorder - player, mixer (pencampur suara), amplifier, speaker monitor.

Seperti disebutkan di atas, sound system terdiri atas beberapa komponen yang dirangkai terpadu untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan berkaitan dengan suara/bunyi (auditif). Suatu sound system berkualitas harus mampu mereproduksi frekuensi audio dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Oleh karenanya semua komponen sound system (microphone, kaset/tape recorder - player, mixer, amplifier, speaker monitor) harus mampu merespon seluruh bidang frekuensi audio seperti disebut di atas.

Selain untuk kesenangan semata, perangkat sound system digunakan untuk tujuan-tujuan komersil seperti stasiun radio, stasiun tv, public address dan masih banyak lagi.



Aplikasi

Dilihat dari penggunaannya, sound system terbagi atas dua kategori masing-masing untuk penggunaan di dalam (indoor) dan untuk penggunaan di luar (outdoor). Dan sudah barang tentu tuntutannya berbeda untuk setiap kategori. Untuk penggunaan indoor misalnya, power amplifier cukup 50 watt saja sedangkan untuk penggunaan outdoor diperlukan power amplifier sekitar 1 - 5 kw.

Untuk penggunaan indoor 5 buah microphone sudah memadai tetapi untuk penggunaan outdoor sekitar 10 - 20 buah microphone. Mengapa untuk outdoorr begitu banyak? Sebagai contoh, untuk drum saja dibutuhKan minimal 5 buah microphone, belum untuk instrumen lainnya.
Pencampur suara (mixer) untuk indoor 8 trak sudah memadai tetapi untuk outdoor minimal 24 trak.
Tuntutan di atas tentu saja tidak mutlak namun bila kita bicara kualitas maka tuntutan tadi harus dipandang sebagai tuntutan profesionalitas, sebab pekerjaan amatiran tidak laku dalam dunia bisnis.


Microphone

Dalam rangkaian sound system microphone merupakan komponen terdepan terutama dalam proses atau pekerjaan perekaman (recording). Pemilihan jenis microphone, disamping kualitas microphone itu sendiri, merupakan salah satu penentu kualitas rekaman. Microphone, dilihat dari pola sensifitasnya, terbagi atas dua jenis yakni ohmni directional dan uni directional. Ohmni directional pola sensifitasnya menyerupai bentuk jantung sedangkan uni directional pola sensifitasnya lurus/mengarah.

Jenis ohmni directional cocok digunakan untuk rekaman vokal atau musik distudio/pagelaran, sedangkan uni directional umumnya digunakan untuk shooting film atau video di lapangan. Dengan menggunakan jenis uni directional di lapangan maka hanya bunyi atau suara yang diinginkan yang dominan sedangkan bunyi lain ditekan/dikurangi. Jenis microphone tersedia di pasaran dalam berbagai merk.





Amplifier

Istilah amplifier boleh dikatakan sudah memasyarakat di semua lapisan masyarakat, dari abang becak sampai kaum eksekutive. Begitu telah membuminya amplifier sehingga banyak orang menyebut amplifier dengan kata yang lebih simpel, "ampli".

Secara teknis amplifier digunakan pada hampir semua peralatan elektronik dari mulai radio sampai satelit. Dalam hubungannya dengan sound system, amplifier adalah alat penguat signal audio seperti kaset, VCD, tape dsb.
Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai dari 10 Watt sampai ribuan Watt. Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt sudah cukup memadai, tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka dibutuhkan power output yang lebih besar sesuai medan cakupan. Untuk public address 100 Watt sudah cukup, tetapi untuk konser musik barangkali 5000 Watt masih dianggap kurang meledak atau membahana. Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus mampu merespon frekuensi audio dari 0 - 20.000 Hz.


Mixer

Untuk sound system rumahan (home use), alat pencampur suara yang disebut mixer ini tidak diperlukan benar karena hanya satu sumber suara yang digunakan. Fungsi pengalihan dari satu sumber suara ke sumber suara lainnya, misal dari radio ke tape, dilakukan oleh multi saklar atau multi switches. Mixer lebih banyak digunakan untuk tujuan komersial misalnya studio rekaman, studio radio, dan usaha-usaha lainnya yang bergerak dibidang audio entertainment.

Mixer sederhana minimal berkapasitas 4 trak/chanel. Sedangkan mixer yang lebih profesional bisa berkapasitas 16 sampai 32 trak bahkan lebih. Pemilihan jumlah kapasitas tergantung kebutuhan/tuntutan pekerjaan selain pertimbangan ekonomis, sebab semakin besar kapasitas semakin mahal harganya.
Masing-masing trak sesuai mixer dilengkapi dengan berbagai filter pengatur frekuensi maupun fasilitas lain yang berhubungan dengan sistem operational mixer bersangkutan.

Speaker

Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui speaker inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat sehingga dapat dinikmati.

Satu uniit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni woofer, midrange, dan twitter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass, drum dsb. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang dsb. Twitter spaeker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, bunyi simbal dsb.
Dengan pemisahan fungsi seperti di atas, maka distorsi bunyi baur dapat ditekan sehingga apa yang kita dengan seolah "hidup". Pada setiap unit speaker terdapat terminal "+" dan terminal "-". Jadi ketika pemasangan jangan terbalik, hubungkan terminal speaker dengan terminal amplifier sesuai simbolnya.






Tips

Memang benar sound system berkualitas menghasilkan reproduksi suara atau bunyi berkualitas pula. Namun demikian sistem pemasangan maupun perkabelan dapat menimbulkan distorsi jika dilakukan sembarangan. Bentuk distorsi dapat berupa desis/nois, hum, brooning.

Di bawah ini ada tips yang boleh dipakai sebagai pedoman :
  1. Jika memungkinkan susun peralatan sound system secara vertikal dalam satu rak.
  2. Gunakan kabel sependek mungkin.
  3. Gunakan kabel warna (merah/hitam) dari amplifier ke speaker agar tidak terbalik.
  4. Pasang blower atau kipas angin jika power output amplifier cukup tinggi.
  5. Grounded atau bumikan seluruh peralatan sound system pada satu titik dengan kabel tunggal diameter 2 - 3 mm.
  6. Gunakan sekring tersendiri untuk masing-masing alat.
Sebagai contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi and dapat menentukan pilihan anda.
Perkembangan teknologi audio

Perkembangan teknologi terus meningkat bukan lagi dalam hitungan tahun melainkan bulan, terutama di bidang elektronik termasuk teknologi perangkat audio. Kini banyak ditawarkan produk-produk peralatan audio digital dengan segala keunggulannya dibanding perangkat audio konvensional (analog). Secara teknis teknologi digital mempunyai beberapa keunggulan diantaranya "bebas desis", nada-nada yang dihasilkan terasa "bersih".

Sebagai contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi anda dapat menentukan pilihan anda.

komponen peralatan

Komponen Peralatan

Kualitas suara yang dikeluarkan dari speaker sebagai muara akhir dari sinyal yang telah diproses melalui asesoris mendukung perangkat audio tak terlepas dari kualitas perangkat audio yang digunakan. Ini berarti segala macam komponen peralatan yang digunakan akan berpengaruh pada suara yang dihasilkan. Kami mempunyai komitmen bahwa suara yang dihadirkan oleh “Bledhek Sound” dapat memenuhi  standar kelayakan untuk sebuah pementasan apapun bentuknya, sehingga nantinya dapat dinikmati dengan mantap dan nyaman oleh pengguna maupun masyarakat sebagai penikmatnya. Guna mendukung kualitas suara yang dihasilkan agar terdengar mantap, maka kami menggunakan komponen berkualitas dari merek atau brand yang sudah terpercaya seperti DBX, BBE, Behringer, Shure, Canere dan Speaker output yang didesain secara custome dengan komponen didalamnya seperti merek B&C, RCF, Black Spider, dengan karakter yang mempunyai watts tinggi atau besar serta power amplifier sebagai pendorong sinyal suara berkekuatan ribuan watts.
Dengan pemilihan komponen tersebut, kami yakin bahwa suara yang kami suguhkan akan memuaskan para pengguna dan masyarakat sebagai penikmatnya dengan harga yang sangat terjangkau. Apapun bentuk pementasannya dari seminar, ulang tahun, hajatan, pembukaan acara serimonial, upacara budaya, organ tunggal, panggung dangdut hingga panggung band percayakanlah pada kami dan kami dengan senang hati memolesnya secara kreatif mungkin agar acara tersebut berjalan dengan sebagaimana mestinya, karena kami sendiri mempunyai latar belakang pendidikan dibidang seni.
Beberapa peralatan tersebut dapat dilihat seperti berikut ini :
  1. Equalizer merek DBX
  2. Spliter Sinyal merek DBX
  3. Crossover Aktif merek DBX
  4. Bass Expander merek BBE
  5. Tone Control Exciter merek Behringer
  6. Compressor/Limiter merek DBX
  7. Microphone Wireless merek Shure
  8. Microphone Cable merek Shure
  9. Spiter Stabilizer  merek Protea
  10. Stabilizer Power merek Matsumoto
  11. Standing Mic merek Black Spder
  12. Mixer Audio merek Soundcraft
  13. Speaker model Costome dari 8 inch, 12 inch, 15 inch dan 18 inch dengan komponen di dalamnya merek B&C, RCF dan Black Spider
  14. Power Amplifier berkekuatan ribuan watts
  15. Kabel Speaker merek Canere
  16. Konektor sinyal merek Neutrik dan ligde
Selain peralatan sound system kami juga menggunakan peralatan lighting system berbentuk parled lengkap dengan mixer pengaturan penyinarannya. Pemakaian peralatan ini tergantung dari pemesanan atau penggunaan yang diinginkan oleh pemesan pada waktu penyelenggaraan pementasannya, apakah hanya menggunakan peralatan sound system saja atau juga penggunaan peralatan pendukung lainnya seperti lighting system yang terbagi :
  1.  Par Led
  2.  Beam Moving Head
  3.  Laser
  4.  Strobo
  5.  Mixer DMX
  6.  Smoke Machine
Tersedia juga peralatan untuk pentas band lengkap dengan spesifikasi seperti pada pementasan band pada umumnya untuk melengkapi para group musik yang ingin menunjukkan kemampuannya pada masyarakat dengan lagu pop, rock, reggae dan metal.
Berikut ini adalah gambar-gambar komponen yang digunakan :
  1. Peralatan Sound System

equalizer-dbx
Equalizer merek DBX

ultra-link-pro
Spliter Audio merek Behringer

crossover-dbx-two-way
Crossover merek DBX

bbesonicmaximizer882i47
Bass Esphander merek BBE

sx_3040
Bass Prossesor merek Behringer

compresor-dbx
Compressor Audio merek DBX

mic-wireless-2
Microphone Wireless merek Shure

dsc_0114
Microphone Cable merek Shure

dsc_0121
Kabel Mic custome Neutrik dan Canare

matsumoto-stabilizer-10000-jpg_
Stabilizer merek Matsumoto

dsc_0031
Stabilizer Custome Matsumoto

dsc_0217-08
Mixer Audio merek Soundcraft

dsc_0092
Kabel Speaker merek Canare dan Neutrik

dsc_0124
Kabel Konektor Canare Neutrik

power-1
Power Amplifier Custome

power-2
Power Amplifier Custome


speaker-bnc-15-inch
Komponen Speaker merek B&C


speaker-bnc-18-inch
Komponen Speaker merek B&C

sond-system-7
Speaker Custome dengan komponen merek B&C

box-speaker-monitor-15-inch-model-rcf
Speaker Monitor dengan komponen RCF

2. Peralatan Lighting

par-led-1
Lampu Par led

beam-200
Lampu Beam Moving Head 200

mixer-dmx
Mixer Lighting DMX

smoke-machine
Fog Machine

lampu-bola-disko
Lampu Mirror Ball Crystal

lampu-laser-2
Lampu Laser

strobo-blizz-1500w