Membuat Sound System Komplit
Introduksi
"Tata suara" barangkali terjemahan paling mendekati untuk istilah
"sound system". Namun para praktisi lebih menyebut sound system
untuk seperangkat peralatan reproduksi suara yang meliputi microphone,
kaset/tape recorder - player, mixer (pencampur suara), amplifier, speaker
monitor.
Seperti disebutkan di atas, sound system terdiri atas beberapa komponen
yang dirangkai terpadu untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan berkaitan
dengan suara/bunyi (auditif). Suatu sound system berkualitas harus mampu
mereproduksi frekuensi audio dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Oleh karenanya
semua komponen sound system (microphone, kaset/tape recorder - player,
mixer, amplifier, speaker monitor) harus mampu merespon seluruh bidang
frekuensi audio seperti disebut di atas.
Selain untuk kesenangan semata, perangkat sound system digunakan untuk
tujuan-tujuan komersil seperti stasiun radio, stasiun tv, public address
dan masih banyak lagi.
Aplikasi
Dilihat dari penggunaannya, sound system terbagi atas dua kategori masing-masing
untuk penggunaan di dalam (indoor) dan untuk penggunaan di luar (outdoor).
Dan sudah barang tentu tuntutannya berbeda untuk setiap kategori. Untuk
penggunaan indoor misalnya, power amplifier cukup 50 watt saja sedangkan
untuk penggunaan outdoor diperlukan power amplifier sekitar 1 - 5 kw.
Untuk penggunaan indoor 5 buah microphone sudah memadai tetapi untuk
penggunaan outdoor sekitar 10 - 20 buah microphone. Mengapa untuk outdoorr
begitu banyak? Sebagai contoh, untuk drum saja dibutuhKan minimal 5
buah microphone, belum untuk instrumen lainnya.
Pencampur suara (mixer) untuk indoor 8 trak sudah memadai tetapi untuk
outdoor minimal 24 trak.
Tuntutan di atas tentu saja tidak mutlak namun bila kita bicara kualitas
maka tuntutan tadi harus dipandang sebagai tuntutan profesionalitas,
sebab pekerjaan amatiran tidak laku dalam dunia bisnis.
|
Microphone
Dalam rangkaian sound system microphone merupakan komponen terdepan
terutama dalam proses atau pekerjaan perekaman (recording). Pemilihan
jenis microphone, disamping kualitas microphone itu sendiri, merupakan
salah satu penentu kualitas rekaman. Microphone, dilihat dari pola
sensifitasnya, terbagi atas dua jenis yakni ohmni directional dan uni
directional. Ohmni directional pola sensifitasnya menyerupai bentuk
jantung sedangkan uni directional pola sensifitasnya lurus/mengarah.
Jenis ohmni directional cocok digunakan untuk rekaman vokal atau musik
distudio/pagelaran, sedangkan uni directional umumnya digunakan untuk
shooting film atau video di lapangan. Dengan menggunakan jenis uni
directional di lapangan maka hanya bunyi atau suara yang diinginkan yang
dominan sedangkan bunyi lain ditekan/dikurangi. Jenis microphone
tersedia di pasaran dalam berbagai merk.
|
|
Amplifier
Istilah amplifier boleh dikatakan sudah memasyarakat di semua lapisan
masyarakat, dari abang becak sampai kaum eksekutive. Begitu telah
membuminya amplifier sehingga banyak orang menyebut amplifier dengan
kata yang lebih simpel, "ampli".
Secara
teknis amplifier digunakan pada hampir semua peralatan elektronik dari
mulai radio sampai satelit. Dalam hubungannya dengan sound system,
amplifier adalah alat penguat signal audio seperti kaset, VCD, tape dsb.
Power
output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai dari 10
Watt sampai ribuan Watt. Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt
sudah cukup memadai, tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka
dibutuhkan power output yang lebih besar sesuai medan cakupan. Untuk
public address 100 Watt sudah cukup, tetapi untuk konser musik
barangkali 5000 Watt masih dianggap kurang meledak atau membahana.
Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus mampu
merespon frekuensi audio dari 0 - 20.000 Hz.
Mixer
Untuk sound system rumahan (home use), alat pencampur suara yang
disebut mixer ini tidak diperlukan benar karena hanya satu sumber suara
yang digunakan. Fungsi pengalihan dari satu sumber suara ke sumber suara
lainnya, misal dari radio ke tape, dilakukan oleh multi saklar atau
multi switches. Mixer lebih banyak digunakan untuk tujuan komersial
misalnya studio rekaman, studio radio, dan usaha-usaha lainnya yang
bergerak dibidang audio entertainment.
Mixer
sederhana minimal berkapasitas 4 trak/chanel. Sedangkan mixer yang
lebih profesional bisa berkapasitas 16 sampai 32 trak bahkan lebih.
Pemilihan jumlah kapasitas tergantung kebutuhan/tuntutan pekerjaan
selain pertimbangan ekonomis, sebab semakin besar kapasitas semakin
mahal harganya.
Masing-masing
trak sesuai mixer dilengkapi dengan berbagai filter pengatur frekuensi
maupun fasilitas lain yang berhubungan dengan sistem operational mixer
bersangkutan.
|
Speaker
Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana
semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui
speaker inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat
sehingga dapat dinikmati.
Satu
uniit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga
buah speaker yakni woofer, midrange, dan twitter. Woofer speaker
berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass, drum dsb.
Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti
suara penyanyi, gendang dsb. Twitter spaeker berfungsi mereproduksikan
nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, bunyi simbal dsb.
Dengan
pemisahan fungsi seperti di atas, maka distorsi bunyi baur dapat
ditekan sehingga apa yang kita dengan seolah "hidup". Pada setiap unit
speaker terdapat terminal "+" dan terminal "-". Jadi ketika pemasangan
jangan terbalik, hubungkan terminal speaker dengan terminal amplifier
sesuai simbolnya.
|
|
|
|
|
Tips
Memang benar sound system berkualitas menghasilkan reproduksi suara
atau bunyi berkualitas pula. Namun demikian sistem pemasangan maupun
perkabelan dapat menimbulkan distorsi jika dilakukan sembarangan. Bentuk
distorsi dapat berupa desis/nois, hum, brooning.
Di bawah ini ada tips yang boleh dipakai sebagai pedoman :
- Jika memungkinkan susun peralatan sound system secara vertikal dalam satu rak.
- Gunakan kabel sependek mungkin.
- Gunakan kabel warna (merah/hitam) dari amplifier ke speaker agar tidak terbalik.
- Pasang blower atau kipas angin jika power output amplifier cukup tinggi.
- Grounded atau bumikan seluruh peralatan sound system pada satu titik dengan kabel tunggal diameter 2 - 3 mm.
- Gunakan sekring tersendiri untuk masing-masing alat.
Sebagai
contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara
magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat
menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara
kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam
bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami
perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih
unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi and dapat
menentukan pilihan anda.
|
Perkembangan teknologi audio
Perkembangan teknologi terus meningkat bukan lagi dalam hitungan tahun
melainkan bulan, terutama di bidang elektronik termasuk teknologi
perangkat audio. Kini banyak ditawarkan produk-produk peralatan audio
digital dengan segala keunggulannya dibanding perangkat audio
konvensional (analog). Secara teknis teknologi digital mempunyai
beberapa keunggulan diantaranya "bebas desis", nada-nada yang dihasilkan
terasa "bersih".
Sebagai
contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara
magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat
menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara
kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam
bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami
perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih
unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi anda dapat
menentukan pilihan anda.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar